Olah Raga Santri Rumah Qur’an PPA
Berolahraga ialah bagian dr tarbiyah, yakni tarbiyah jasadiyah. Oleh karenanya, terdapat adab yang butuh diperhatikan serta senantiasa butuh dilindungi bagaikan seseorang muslim. Adab olahraga pula dapt memastikan mutu olah raga itu sendiri. Berolahraga yang bermutu wajib penuhi sebagian perihal supaya tidak hanya memnuhi kebutuhan yang datar saja, namun kita bisa memtik arti lain yang lebih berarti, ialah tidak melanggar ketentuan- ketentuan yang dapat membuat kita tidak memperoleh kesehatan.
Bila kita melaksanakan olah raga tanpa mengenali adab serta metode berolahraga yang baik, tidak menutup mungkin kita tidak hendak memperoleh mutu berolahraga yang baik. Kebalikannya, cuma dengan adab serta metode yang benar, kita dapat menggapai mutu berolahraga yang baik, yang membuat badan kita sehat serta senantiasa dalam ridha Allah. Berikut sebagian perihal yang butuh dicermati dikala kita olahraga, sebagaimana yang dicoba oleh Rasulullah Saw.:
1. Hasrat Ibadah serta Taat kepada Allah Swt
Sejatinya, tiap perbuatan berlabuh pada hasrat ibadah kepada- Nya. Hasrat ialah dasar dari tiap kegiatan yang kita jalani. Dengan hasrat yang baik serta hasrat beribadah dan hasrat senantiasa taat kepada Allah Swt ialah hasrat yang wajib jadi landasan dalam tiap perbuatan kita, tercantum dalam olahraga. Dengan demikian, berolahraga yang baik merupakan olah raga yang diniatkan buat menjamin kesehatan kita, sehingga kita dapat tingkatkan ibadah kepada- Nya.
2. Bersemangat
Berolahraga haruslah dicoba dengan bergairah. Berolahraga yang dicoba dalam kondisi yang kurang semangat ataupun apalagi dicoba tanpa semangat, tidak hendak menaikkan mutu apa juga, cuma membuang waktu dengan percuma. Seorang yang olahraga kurang ataupun tanpa semangat dapat digolongkan jadi orang- orang yang sangat rugi. Orang yang merugi merupakan orang yang melaksanakan suatu tanpa arti apa juga yang dapat diraih. Dengan demikian, salah satu adab yang diajarkan oleh Rasulullah Saw. dalam olahraga wajib memiliki semangat yang baik.
Rasulullah Saw. melaksanakan berolahraga dengan penuh semangat sehingga dia dapat memetik hasil dari semangat tersebut. Pada dikala dia berjalan kaki ataupun lari pagi, apalagi naik kendaraan, semacam unta, nampak begitu besar semangatnya, serta tidak bisa disangsikan lagi, dia sanggup menuai hasil yang baik dalam pekerjaannya ataupun apapun yang dikerjakannya.
3. Berpakaian yang Baik
Berpakaian yang baik bukan berarti berpakaian yang mahal, namun baju yang dapat menjamin pemakainya aman, dan tidak melanggar norma- norma. Seseorang muslim dalam kegiatan apapun wajib berpakaian yang baik, yang tidak melanggar norma sosial ataupun norma agama.
Dalam norma publik, kita memperoleh standar baju yang layak, begitu pula dalam norma agama. Dalam norma agama, baju yang baik merupakan baju yang menutup aurat pemakainya. Semacam yang dicoba Rasulullah dikala olahraga. Rasulullah kala melakukan olah raga, sangat memperhatikan baju, dengan prinsip aman serta tidak melanggar ketentuan agama.
Sebaliknya dikala ini, banyak orang yang memakai berolahraga sebagai suatu fasilitas buat pamer aurat, apalagi tidak tidak sering olah raga yang dicoba tidak sempat mengindahkan norma warga ataupun agama, sehingga berolahraga yang mestinya menyehatkan, malah terus menjadi membuat kita sakit secara mental, sebab dapat memandang begitu banyak aurat yang terpampang tidak semestinya.
4. Makan serta Minum dalam Kondisi Duduk
Kala olahraga maupun habis olahraga, terdapat saatnya kita minum buat melenyapkan dahaga. Dapat pula kala berakhir olahraga seorang hendak merasakan lapar. Meski dalam keadaan lagi serta ataupun berakhir olahraga, makan serta minum pula wajib cocok dengan ketentuan agama.
Islam sudah mengendalikan tata metode makan serta minum cocok yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Makan serta minum yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW merupakan ketentuan yang wajib diterapkan dalam kehidupan tiap hari.
Dikala makan serta minum wajib dengan duduk, kala makan tidak boleh berdialog, makan dengan tangan kanan. Tidak hanya itu kala makan wajib tenang, tidak boleh tergesa- gesa, santapan tidak boleh tercecer. Makan serta minum pula tidak boleh dicoba sembari berjalan
Bagaikan seseorang muslim, dalam keadaan apapun, seyogyanya tidak melalikan dzikir, tetap mengingat Allah. Dzikir wajib jadi pegangan kita bagaikan umat Rasulullah Saw. Dengan dzikir, menampilkan kalau kita melaksanakan suatu dalam haluan yang benar.
Tidak berarti pada dikala olah raga kita sembari membaca teks dzikir, terlebih dibacakan dengan keras yang bisa mengusik orang lain. Yang mesti diusahakan merupakan menjadikan dzikir bagaikan bagian dari berolahraga kita, sehingga nilai berolahraga tidak terputus dari rahmat Allah SWT.
6. Tidak Mengusik Kenyamanan Orang Lain
Coba perhatikan, dari berolahraga yang dicoba oleh Rasulullah, tidak satu juga yang dicoba mengusik orang lain. Perihal ini menampilkan kalau olah raga ialah hak tiap orang lain, tetapi wajib dicoba dengan metode yang tidak hendak mengusik orang lain. Karena, olah raga tidak hendak bernilai apa- apa, apalagi cenderung menuai permasalahan baru bila kita melaksanakannya tanpa mencermati ketenangan serta kenyamanan orang lain.