Allah takkan menyia-nyiakan perjuanganmu bersama al Qur’an..
Allah takkan menyia-nyiakan perjuanganmu saat mengulang-ulang al Qur’an sampai kering tenggorokanmu dan serak suaramu..
Allah takkan menyia-nyiakan kelelahanmu..
Allah takkan menyia-nyiakanmu saat mengiba kepadaNya agar dimudahkan bagimu..
Allah takkan menyia-nyiakan i’tikafmu bersama mushafmu..
Hingga meskipun belum bisa mutqin hafalanmu, maka kebersamaanmu bersama al Qur’an itu menjadikanmu termasuk dari keluarga Allah dan orang-orang istimewaNya.
Engkau duduk membaca al Qur’an, atau engkau menghafalkan hafalan baru, atau engkau membacanya sebagai wirid, atau engkau murajaah hafalanmu..
Itu semua bukanlah perkara yang remeh..
Sesungguhnya itu adalah taufik dari Allah..
Tidak ada yang bisa mendawamkannya kecuali orang-orang yang mendapat taufik dariNya..
Sesungguhnya al Qur’an adalah KalamNya, maka hanya orang-orang yang Allah pilih untuk (menjaga) al Qur’an..
ثُمَّ أَوْرَثْنَا ٱلْكِتَٰبَ ٱلَّذِينَ ٱصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِۦ وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌۢ بِٱلْخَيْرَٰتِ بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَضْلُ ٱلْكَبِيرُ
“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami..”
(Fathir : 32)